Tapanuli Tengah

Bupati Tapteng Terima Kunjungan Yayasan Konservasi Indonesia

505
×

Bupati Tapteng Terima Kunjungan Yayasan Konservasi Indonesia

Sebarkan artikel ini

WARTATERKINI.ID | TAPANULI TENGAH – Bupati Tapanuli Tengah Masinton Pasaribu, menerima kunjungan Yayasan Konservasi Indonesia yang diwakili oleh Isner Manalu (Sr. NS Field Manager), beserta Rombongan bertempat di Rumah Dinas Bupati Tapanuli Tengah, pada Kamis (16/10/2025).

Bupati Tapanuli Tengah Masinton menyampaikan, terima kasih atas kehadiran Konservasi Indonesia, selamat datang di Tapanuli Tengah. Bicara tentang lingkungan hidup. “Kita mau kerjasamakan dan ini merupakan komitmen kami tentang kelestarian lingkungan, ini semangat kami,” kata Masinton.

“Kami sedang berupaya mengedukasi masyarakat agar tidak menanam sembarangan yang dapat merusak hutan, maka perlu dibuat kajian bagaimana ke depan kerjasama melestarikan hutan, menjaga lingkungan dan kekayaan hayati. Saya prinsipnya setuju, kawasan hutan kita jaga, nanti kami pelajari secara teknis dengan OPD terkait, Bappeda, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas PUPR, Dinas Pertanian dan Dinas Kelautan dan Perikanan Tapteng,” tambahnya.

Sebelumnya, Sr. North Sumatra Field Program Manager Konservasi Indonesia, Isner Manalu mengucapkan, terima kasih kepada Bupati Tapanuli Tengah yang telah menyediakan waktu bertemu dengan Konservasi Indonesia.

“Kami dari Konservasi Indonesia sebagai lembaga nasional berbentuk yayasan bergerak di bidang pengawasan hutan dan laut yang ada di Indonesia dan kami berkantor di Jakarta,” katanya.

“Kami bertemu dengan Bupati Tapanuli Tengah bertujuan untuk mengadakan MoU atau Kerjasama untuk melakukan Program Konservasi dari Lembaga Konservasi Indonesia di Tapanuli Tengah. Kami dari Yayasan Konservasi Indonesia sedang mengajukan beberapa Program Perlindungan kawasan di Tapanuli Tengah,” sambungnya.

Dikatakan Isner, pihaknya sebelum melakukan kegiatan lapangan tentunya ada dasar hukumnya MoU, tentang kegiatan apa yang akan dilakukan di Tapanuli Tengah tahun 2025.

“Kita akan monitoring kawasan-kawasan yang telah terlanjur atau sedang melakukan pembukaan area hutan di Kawasan Tapanuli Tengah melalui Global Watch atau menggunakan platform atau menggunakan alat satelit, sehingga lebih mudah kita melihat pembukaan hutan di daerah lain maupun di kawasan Tapteng , baik itu kawasan HPL maupun kawasan yang dikelola UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah XI-Pandan,” urainya.

Masih sambung Isner, tujuan monitoring ini, kawasan yang penting ini yang perlu dilindungi. Pihaknya akan membentuk Tim Teknis Lapangan yang terdiri dari Pemerintah Daerah, masyarakat, atau juga NGO dan/atau LSM lingkungan yang ada di Tapanuli Tengah. Setelah mendapatkan alat monitoring dari Satelit, lalu dilakukan kunjungan lapangan memverifikasi pembukaan areal atau karena bencana alam. Kalau itu ada pelanggaran hukum tentu harus ada tindakan kepada orang yang membuka hutan tanpa ijin.(red)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *